Pernah denger musik Changcuter??? Band yang belakangan populer dan di gandrungi ABG? Dari namanya saja, Changcut yang berarti "celana dalam", kita akan segera tahu bahwa Band ini lain daripada yang lain. Lugas, apa adanya, terkesan ngasal, liriknya gokil dan nakal, kord-kordnya tidak njlimet, permainan musiknya tidak ndakik-ndakik, tidak mau rumit-rumit dan susah-susah, tak perlu puitis, bahkan memakai bahasa yang slengean. Mirip dengan Slank, bedanya Slank masih berumit-rumit dengan kord-kord yang "susah" dan permainan melody yang mendakik dan menukik.
Herannya, dengan profil seperti itu, changcuter ternyata mampu eksis dan bahkan menjadi primadona dan digemari ABG, anak kecil, bahkan orang tua pun juga banyak yang ngefans. Parameternya gampang: MTV, dan channel TV Musik lain seringkali memutar Video Klipnya, Radio-radio dan warung makan pinggir jalan serta penjual VCD pun kerap kali memutar lagunya. Liriknya yang terkenal "Racun.....Racun..." sering kita dengar di teriakkan oleh ABG masa kini. Jadwal manggung, pentas dan muncul di pagelaran musik juga padat, menunjukkan mereka memang mendapat tempat dihati pecinta musik.
Rupanya terjadi pergeseran selera dalam menikmati musik, terutama bagi ABG. ABG zaman sekarang tidak lagi terlalu fanatik dengan musik yang rumit-rumit, njlimet, puitis, syahdu, romantis dsb. Lagu dalam bentuk Jazz atau Classical apalagi Blues atau Rock yang gegap gempita rupanya sedang mengalami pergeseran.
Penulis melihat ini sebagai sebuah fenomena perkembangan dan pergerakan zaman di era postmodern yang semakin membuat kita, khususnya generasi muda, ABG, menjadi generasi yang seperti Changcuter: lugas, apa adanya, tidak perlu ikut "pakem" atau tradisi yang sudah ada, ingin beda dan ingin berbeda dengan para pendahulu (senior atau orang-orang tua).
Dalam kondisi dan situasi global maupun situasi di Indonesia yang terjadi sekarang ini, memang gebrakan dan dobrakan dari generasi muda yang ingin "lepas" dari pakem/tradisi yang sudah ada semakin menggelora. Ambil contoh dalam ranah politik, sekarang muncul gerakan independent sebagai pertanda "perlawanan" kaum muda terhadap hegemoni kaum tua yang mendominasi bursa calon Presiden RI. Atau bagaimana kemunculan orang-orang muda (meski artis) yang memenangi Pilkada di daerah-daerah mengalahkan kandidat kuat (orang tua) dari partai kuat.
Dan rupanya Changcuter sudah memberi tanda akan kelahiran generasi macam ini di Indonesia. Budaya apalagi musik dan lagu, merupakan sebuah alat propaganda ampuh untuk membentuk dan membangun mental dan watak generasi muda di setiap zamannya. Kehadiran grup band macam Changcuter bukan hanya mewakili genre musiknya sendiri, namun juga mewakili watak dan mental generasi pada zamannya. Tetapi tentu saja semoga bukan generasi Instant semata yang lahir dari gerak materi pada zaman postmodernisme ini.
Herannya, dengan profil seperti itu, changcuter ternyata mampu eksis dan bahkan menjadi primadona dan digemari ABG, anak kecil, bahkan orang tua pun juga banyak yang ngefans. Parameternya gampang: MTV, dan channel TV Musik lain seringkali memutar Video Klipnya, Radio-radio dan warung makan pinggir jalan serta penjual VCD pun kerap kali memutar lagunya. Liriknya yang terkenal "Racun.....Racun..." sering kita dengar di teriakkan oleh ABG masa kini. Jadwal manggung, pentas dan muncul di pagelaran musik juga padat, menunjukkan mereka memang mendapat tempat dihati pecinta musik.
Rupanya terjadi pergeseran selera dalam menikmati musik, terutama bagi ABG. ABG zaman sekarang tidak lagi terlalu fanatik dengan musik yang rumit-rumit, njlimet, puitis, syahdu, romantis dsb. Lagu dalam bentuk Jazz atau Classical apalagi Blues atau Rock yang gegap gempita rupanya sedang mengalami pergeseran.
Penulis melihat ini sebagai sebuah fenomena perkembangan dan pergerakan zaman di era postmodern yang semakin membuat kita, khususnya generasi muda, ABG, menjadi generasi yang seperti Changcuter: lugas, apa adanya, tidak perlu ikut "pakem" atau tradisi yang sudah ada, ingin beda dan ingin berbeda dengan para pendahulu (senior atau orang-orang tua).
Dalam kondisi dan situasi global maupun situasi di Indonesia yang terjadi sekarang ini, memang gebrakan dan dobrakan dari generasi muda yang ingin "lepas" dari pakem/tradisi yang sudah ada semakin menggelora. Ambil contoh dalam ranah politik, sekarang muncul gerakan independent sebagai pertanda "perlawanan" kaum muda terhadap hegemoni kaum tua yang mendominasi bursa calon Presiden RI. Atau bagaimana kemunculan orang-orang muda (meski artis) yang memenangi Pilkada di daerah-daerah mengalahkan kandidat kuat (orang tua) dari partai kuat.
Dan rupanya Changcuter sudah memberi tanda akan kelahiran generasi macam ini di Indonesia. Budaya apalagi musik dan lagu, merupakan sebuah alat propaganda ampuh untuk membentuk dan membangun mental dan watak generasi muda di setiap zamannya. Kehadiran grup band macam Changcuter bukan hanya mewakili genre musiknya sendiri, namun juga mewakili watak dan mental generasi pada zamannya. Tetapi tentu saja semoga bukan generasi Instant semata yang lahir dari gerak materi pada zaman postmodernisme ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar